Sebagian para ulama menyebutkan bahwasanya istighfar dapat membantu menerangkan yang samar dan menampakkan yang tidak jelas (dari ilmu). Dan mereka berhujjah dengan firman Allah Ta'ala,
إِنَّآ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ ٱلنَّاسِ بِمَآ أَرَىٰكَ ٱللَّهُ ۚ وَلَا تَكُن لِّلْخَآئِنِينَ خَصِيمًا
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat."
وَٱسْتَغْفِرِ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَّحِيمًا
"Dan beristighfarlah (mohonlah ampunan) kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An-Nisa: 105-106)
📎 Yaa Thalibal 'Ilmi Kaifa Tahfadz? Kaifa Taqra? Kaifa Tafham? Karya Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah As-Sadhan hlm. 38. Cet. I Ad-Dar Al-Alamiyyah Kairo-Mesir th. 1441 H.
.jpg)