Ketika Berjumpa Bulan Ramadhan

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه اللّه berkata,

"Berjumpa dengan bulan Ramadhan adalah nikmat yang besar yaitu bagi siapa yang menjumpainya dan melaksanakan hak-haknya dengan kembali kepada Rabbnya; Dari maksiat kepada ketaatan, dari kelalaian kepada mengingat-Nya, dan dari sikap menjauhi-Nya dengan kembali kepada-Nya:

يا ذا الذي ما كفاهُ الذنبُ في رَجبٍ 

Wahai orang yang tidak berhenti dari dosa di bulan Rajab

حتى عَصَى ربَّهُ في شـهر شعبانِ

Sampai ia tetap memaksiati Rabbnya di bulan Sya'ban

لقـد أظَلَّكَ شهرُ الصَّومِ بَعْدَهُمَـا

Sungguh telah menaungimu bulan puasa yang datang setelah keduanya

 فلا تُصَيَّرْهُ أيْضـاً شَهْرَ عِصْيانِ

Janganlah kamu menjadikan ia juga sebagai bulan untuk kemaksiatan

واتْلُ الْقُرآنَ وَسَبِّـحْ فيه مجتَهِـداً

Bacalah Al-Qur'an dan bertasbihlah dengan penuh kesungguhan

 فَـإنه شهرُ تسبيـحٍ وقُـرْآنِ

Sesungguhnya ia adalah bulan tasbih dan membaca Al-Qur'an

كمْ كنتَ تعرِف مِمِّنْ صَام في سَلَفٍ

Berapa yang kamu ketahui dari orang yang berpuasa sebelummu

 مِنْ بين أهلٍ وجِيرانٍ وإخْـوَانِ

Dari anggota keluarga, tetangga, dan saudara-saudaramu

أفْنَاهُمُ الموتُ واسْتَبْقَاكَ بَعْدهمـُ 

Kematian telah menjemput mereka dan ia masih membiarkanmu sepeninggal mereka

حَيَّاً فَمَا أقْرَبَ القاصِي من الدانِي

Dalam keadaan kamu masih hidup sampai orang yang sudah jauh itu akan kembali lagi dekat denganmu.

Ya Allah bangunkanlah kami dari terlelap dalam kelalain, berikanlah kami taufik untuk mencari bekal berupa takwa sebelum berpindah (kepada kematian), dan berikan kami rizki berupa kemampuan untuk memanfaatkan waktu yang memiliki keterbatasan.

📎 Majaalis Syahri Ramadhaan hlm. 12-13, cet. Muassasah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.

Maka hendaklah kita bersyukur atas nikmat ini, bersungguh-sungguh dalam ibadah dan mengamalkan kebajikan, dan juga dengan berusaha menjauhi sejauh-jauhnya maksiat. Semoga Allah menjaga kita dan menuntut kita kepada jalan hidayah-Nya.