Allah Ta'ala berfirman,
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ لَا یَسۡخَرۡ قَوۡمࣱ مِّن قَوۡمٍ عَسَىٰۤ أَن یَكُونُوا۟ خَیۡرࣰا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَاۤءࣱ مِّن نِّسَاۤءٍ عَسَىٰۤ أَن یَكُنَّ خَیۡرࣰا مِّنۡهُنَّۖ وَلَا تَلۡمِزُوۤا۟ أَنفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلۡأَلۡقَـٰبِۖ بِئۡسَ ٱلِٱسۡمُ ٱلۡفُسُوقُ بَعۡدَ ٱلۡإِیمَـٰنِۚ وَمَن لَّمۡ یَتُبۡ فَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلظَّـٰلِمُونَ
• Al-Hafizh Ibnu Katsir رحمه اللّه berkata, "Allah Ta'ala melarang menghina orang lain, yaitu meremehkan dan mengolok-olok mereka. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih bahwa Rasulullah صلى اللّه عليه وسلم bersabda,
الكِبرَ بَطَرُ الحقِّ وغمصُ النّاسِ
"Sombong itu adalah menentang kebenaran dan meremehkan orang lain." (HR. At-Tirmidzi no. 1999)
Dalam riwayat yang lain (Muslim no. 91),
وغَمْطُ النّاسِ
"dan menghina orang lain."
Makna yang dimaksud adalah menghina dan meremehkan mereka. Hal ini diharamkan karena bisa jadi orang yang diremehkan lebih tinggi kedudukannya di sisi Allah dan lebih dicintai oleh-Nya daripada orang yang meremehkannya."
Tafsiir Al-Qur'aan Al-Adziim (IV/275) tahqiq: Abu Muawiyah Mazin bin Abdurrahman, cet. Daar Ash-Shadiq Jubail, KSA th. 1435 H.
• Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di رحمه اللّه berkata, "Ini juga merupakan hak-hak di antara sesama kaum Mu'minin, yaitu agar janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain, dengan perkataan, ucapan, maupun perbuatan yang menunjukkan sikap menghina sesama saudara Muslim, karena hal itu adalah haram dan tidak diperbolehkan. Menghina menunjukkan rasa kagum pihak yang menghina atas dirinya sendiri, yang bisa saja pihak yang dihina lebih baik dari yang menghina dan itulah yang kebanyakan dan lazimnya terjadi. Karena bahwasanya penghinaan itu hanya dilakukan oleh orang yang hatinya dipenuhi akhlak yang buruk, terhiasi dengan semua akhlak yang tercela, serta jauh dari akhlak-akhlak yang mulia. Oleh karena itu Nabi صلى اللّه عليه وسلم bersabda,
بحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أنْ يَحْقِرَ أخاهُ المُسْلِمَ
"Cukuplah seorang itu berbuat buruk saat dia mencela saudaranya sesama Muslim" (HR. Muslim No. 2564)
📎 Taisiir Kariimir Rahmaan fii Tafsiir Kalaamil Mannaan hlm. 954 cet. Daar Ibn Al-Jauzy Dammam, KSA th. 1440 H.
.jpg)